Mahasiswa
Biologi Bakti Lingkungan Hidup
Selama
4 hari berturut-turut segenap mahasiswa biologi seluruh Indonesia berkumpul
untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia yang jatuh pada tanggal 5
juni. Mereka ialah delegasi dari himpunan mahasiswa biologi (Himabio)/ BEMJ
biologi yang tergabung dalam ikatan himpunan mahasiswa biologi Indonesia
(IKAHIMBI).
Kegiatan
yang berjalan mulai tanggal 4-7 juni tersebut merupakan agenda program kerja
tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Pengurus Pusat (BPP IKAHIMBI) dengan
lokasi bergilir. Tahun ini saatnya kota semarang menjadi tuan rumah dalam
agenda nasional itu. Dengan kepanitiaan dari 4 perguruan tinggi di kota
semarang yakni Universitas Negeri Semarang, IAIN Walisongo Semarang, Universitas
Diponegoro, dan IKIP PGRI Semarang, acara berjalan lancar. Serangkaian agenda
HLH dimulai dengan seminar nasional yang bertempat di audit 1 kampus 1 IAIN
Walisongo Semarang dan dibuka oleh rector IAIN Walisongo yang diwakili wakil
rector 1, Musahadi. Dalam sambutannya beliau berpesan agar mahasiswa biologi
jangan sampai menjadi ilmuwan yang justru merusak alam. “Jangan hanya
memikirkan kesejahteraan jangka pendek, lebih dari itu keamanan jangka panjang
pada lingkungan hidup harus lebih diperhatikan,” tandasnya.
Pada
hari kedua, bertepatan dengan hari lingkungan hidup, para peserta HBLH turun ke
jalan memberikan orasi lingkungan di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Perwakilan dari IKAHIMBI pun diberi kesempatan untuk menyerahkan sebuah bibit
pohon secara simbolis kepada pihak pemerintah serta penandatanganan nota
kesepahaman untuk turut serta menjaga lingkungan hidup di wilayah Indonesia
khususnya Jawa Tengah. Acara aksi damai tersebut dilanjutkan dengan membagikan
250 bibit kepada para pengguna jalan di sekitar Jalan Pahlawan. Pembagian bibit
ini sebagai bentuk ajakan dan sosialisasi kepada masyrakat umum untuk lebih
mencintai lingkungan dengan cara menanam pohon di pekarangan rumah. Sebuah
upaya ringan namun sangat berdampak pada lingkungan sekitar. Pada sore harinya
di hari yang sama, sebagai bentuk cinta lingkungan dilaksanakan tanam pohon
dengan nama “hutan nusantara” di kampus 3 IAIN Walisongo.
Salah
satu bentuk kepedulian mahasiswa biologi pada daerah pantai ialah dengan
menanam mangrove di kawasan Desa Bedono, Kec. Sayung, Kab. Demak. Yaitu sebuah
desa yang mendapat julukan desa tenggelam karena notabenenya setiap sore hari desa ini digenangi oleh air rob.
Kondisi ini diperparah dengan adanya abrasi yang sedikit semi sedikit mengikis
daratan, sampai-sampai beberapa desa di sekitar Bedono sudah tidak bisa
dipertahankan lagi keberadaannya. Dengan modal 3000 bibit mangrove dari LSM
Oisca, pada tanggal 6 juni 2013 segenap mahasiswa biologi menanam mangrove
sebagai upaya pencegahan abrasi pada lahan kritis ini.
Dengan adanya
kegiatan hari lingkungan hidup diharapkan mahasiswa biologi mampu
menumbuhkembangkan rasa cinta lingkungan disertai implementasi yang riil di
lapangan. Lebih dari itu, keikutsertaan mahasiswa non-biologi, masyarakat umum,
dan pemerintah dalam melestarikan alam sangat diharapkan mengingat kerusakan
yang terjadi dimana-mana meliputi lingkungan darat, air dan udara. Menurut
Muhammad shohif, salah satu peserta HLH dari Samarinda, pemerintah harus
mendukung penuh kegiatan berbau cinta lingkungan. “Pemerintah dengan
kekuasaanya seharusnya mampu mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap
pelestarian lingkungan hidup, tidak ada kata kompromi dalam perusakan alam,”
imbuhnya. Oleh karena itu, mari bertekad menjadi pejuang konservasi, jaga kehidupan
yang layak untuk bekal masa depan anak cucu kita. Salam lestari! Salam
konservasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar