Senin, 14 Oktober 2013

hari lingkungan hidup sedunia



Mahasiswa Biologi Bakti Lingkungan Hidup
Selama 4 hari berturut-turut segenap mahasiswa biologi seluruh Indonesia berkumpul untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia yang jatuh pada tanggal 5 juni. Mereka ialah delegasi dari himpunan mahasiswa biologi (Himabio)/ BEMJ biologi yang tergabung dalam ikatan himpunan mahasiswa biologi Indonesia (IKAHIMBI).
Kegiatan yang berjalan mulai tanggal 4-7 juni tersebut merupakan agenda program kerja tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Pengurus Pusat (BPP IKAHIMBI) dengan lokasi bergilir. Tahun ini saatnya kota semarang menjadi tuan rumah dalam agenda nasional itu. Dengan kepanitiaan dari 4 perguruan tinggi di kota semarang yakni Universitas Negeri Semarang, IAIN Walisongo Semarang, Universitas Diponegoro, dan IKIP PGRI Semarang, acara berjalan lancar. Serangkaian agenda HLH dimulai dengan seminar nasional yang bertempat di audit 1 kampus 1 IAIN Walisongo Semarang dan dibuka oleh rector IAIN Walisongo yang diwakili wakil rector 1, Musahadi. Dalam sambutannya beliau berpesan agar mahasiswa biologi jangan sampai menjadi ilmuwan yang justru merusak alam. “Jangan hanya memikirkan kesejahteraan jangka pendek, lebih dari itu keamanan jangka panjang pada lingkungan hidup harus lebih diperhatikan,” tandasnya.
Pada hari kedua, bertepatan dengan hari lingkungan hidup, para peserta HBLH turun ke jalan memberikan orasi lingkungan di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah. Perwakilan dari IKAHIMBI pun diberi kesempatan untuk menyerahkan sebuah bibit pohon secara simbolis kepada pihak pemerintah serta penandatanganan nota kesepahaman untuk turut serta menjaga lingkungan hidup di wilayah Indonesia khususnya Jawa Tengah. Acara aksi damai tersebut dilanjutkan dengan membagikan 250 bibit kepada para pengguna jalan di sekitar Jalan Pahlawan. Pembagian bibit ini sebagai bentuk ajakan dan sosialisasi kepada masyrakat umum untuk lebih mencintai lingkungan dengan cara menanam pohon di pekarangan rumah. Sebuah upaya ringan namun sangat berdampak pada lingkungan sekitar. Pada sore harinya di hari yang sama, sebagai bentuk cinta lingkungan dilaksanakan tanam pohon dengan nama “hutan nusantara” di kampus 3 IAIN Walisongo.
Salah satu bentuk kepedulian mahasiswa biologi pada daerah pantai ialah dengan menanam mangrove di kawasan Desa Bedono, Kec. Sayung, Kab. Demak. Yaitu sebuah desa yang mendapat julukan desa tenggelam karena notabenenya setiap sore hari desa ini digenangi oleh air rob. Kondisi ini diperparah dengan adanya abrasi yang sedikit semi sedikit mengikis daratan, sampai-sampai beberapa desa di sekitar Bedono sudah tidak bisa dipertahankan lagi keberadaannya. Dengan modal 3000 bibit mangrove dari LSM Oisca, pada tanggal 6 juni 2013 segenap mahasiswa biologi menanam mangrove sebagai upaya pencegahan abrasi pada lahan kritis ini.
Dengan adanya kegiatan hari lingkungan hidup diharapkan mahasiswa biologi mampu menumbuhkembangkan rasa cinta lingkungan disertai implementasi yang riil di lapangan. Lebih dari itu, keikutsertaan mahasiswa non-biologi, masyarakat umum, dan pemerintah dalam melestarikan alam sangat diharapkan mengingat kerusakan yang terjadi dimana-mana meliputi lingkungan darat, air dan udara. Menurut Muhammad shohif, salah satu peserta HLH dari Samarinda, pemerintah harus mendukung penuh kegiatan berbau cinta lingkungan. “Pemerintah dengan kekuasaanya seharusnya mampu mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap pelestarian lingkungan hidup, tidak ada kata kompromi dalam perusakan alam,” imbuhnya. Oleh karena itu, mari bertekad menjadi pejuang konservasi, jaga kehidupan yang layak untuk bekal masa depan anak cucu kita. Salam lestari! Salam konservasi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar